Jenis-jenis Jamur yang Dibudidayakan

Jamur saat ini sangat digemari oleh masyarakat, selain rasanya enak juga dapat dibuat berbagai macam jenis makanan.

Jamur sendiri memiliki berbagai jenis macam jamur, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Jamur Merang

Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang. 

Jamur merang (Volvariella volvacea) sinonim : volvariella volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata, atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe .

Dalam bahasa aceh merupakan salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis.

Jamur ini telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan , karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya.

Jamur ini berwarna coklat muda, biasanya tumbuh pada jerami padi atau merang. Jamur merang mengandung protein, zat besi, lemak, seng, beberapa asam amino, dan kaya vitamin C.


Teksturnya yang lembut cocok sekali diolah dalam masakan sup, mushroom food, cah/tumisan, pepes/kukus, dan hidangan yang dipanggang.

Saat ini jamur merang dapat dijumpai alam kondisi segar, kalengan, atau dibungkus plastik dalam rendaman air.

2. Jamur Enokitake

Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi.

Jamur ini tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinentis (bahasa jepang : enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut enokitake (jamur enoki).

Jamur enoki adalah jamur pangan dengan tubuh buah hasil budidaya berbentuk panjang-panjang, berwarna putih seperti tauge. Dikenal juga sebagai jamur tauge, jamur musim dingin, atau jamur emas.


Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu.

Jamur hasil budidaya juga memiliki batang yang panjang dan kurus-kurus, sedangkan jamur di alam bebas memiliki batang yang lebih pendek dan gemuk.

Rasa jamur hasil budidaya juga sangat berbeda dengan jamur yang tumbuh di alam bebas.

Jamur ini banyak digunakan dalam berbagai masakan sup. Jamur ini mempunyai tekstur dan garing dan aroma yang segar. Jamur segar tahan disimpan di lemari es sampai satu minggu.

3. Jamur Kancing (Champignon)

Jamur kancing  merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem atau coklat muda.

Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan. Jamur kancing memiliki aroma yang unik.

Sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti daging.


Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium. 

Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori.

4. Jamur Kuping

Masyarakat tradisional masih sering mengambil jamur ini dari alam yang biasanya tumbuh pada batang-batang yang sudah lapuk.

Jamur kuping terutama jenis jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) saat ini sudah banyak dibudidayakan secara modern dalam log-log serbuk kayu.
Jamur ini memang lebih banyak dijual kering dan sering digunakan untuk membuat hidangan pencuci mulut , tak memiliki rasa, dan teksturnya kenyal seperti jelly.

Jamur kuping putih juga berkhasiat untuk kesehatan.

Ada beberapa jenis jamur kuping antara lain sebagai berikut :
  1. Jamur kuping hitam  (Auricularia polytricha)
  2. Jamur kuping putih (Tremella fuciformis)
  3. Jamur kuping merah (Auricularia judae)

\5. Jamur Tiram

Ada beberapa jenis jamur tiram , yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu, jamur tiram kelabu, dan jamur tiram coklat.

Jamur tiram yang dikenal paling enak dan paling disukai masyarakat sehingga paling banyak dibudidayakan ialah jamur tiram putih.


Budidaya jamur tiram ini tergolong sederhana. 

Jamur tiram biasanya dipelihara dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.