Cara Beternak Kelinci Untuk Pemula Lengkap

Kelinci merupakan binatang yang populer yang banyak digemari oleh sebagian masyarakat dunia. 

Tentu saja, karena bentuknya yang mungil dan menggemaskan. 

Berdasarkan tujuan pemeliharaannya, ada 2 jenis kelinci, yaitu kelinci pedaging dan kelinci hias. 

Sesuai namanya, kelinci pedaging dipelihara dan dimanfaatkan dagingnya. 

Biasanya kelinci jenis ini memiliki ukuran yang besar. 

Selain dagingnya, kelinci ini juga, dimanfaatkan kulitnya untuk dijadikan jaket, sweater, tas dan aksesoris lainnya. 

Kelinci hias dipelihara untuk dijadikan hewan peliharaan karena kelinci jenis ini memiliki bulu dan penampilan yang sangat indah. 

Harga kelinci hias biasanya lebih mahal dibandingkan dengan kelinci pedaging karena kelinci hias memerlukan perawatan yang cukup ekstra dibandingkan dengan kelinci pedaging. 

Kelinci pedaging pun tidak kalah dengan kelinci hias karena potensi kelinci pedaging untuk dijadikan komoditas ekspor cukup besar. 

Hal tersebut tampak dari adanya permintaan pasar yang cukup tinggi akan daging kelinci karena daging kelinci memiliki kandungan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi. 

Jelaslah bahwa kelinci memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan bisnis di bidang budidaya kelinci sangat menggiurkan.


Pedoman Beternak Kelinci

Berdasarkan tujuan pemeliharaannya, kelinci dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai hewan peliharaan dan sebagai sumber protein hewani (konsumsi/pedaging). 

Biasanya kelinci yang dijadikan sebagai hewan peliharaan adalah kelinci hias karena kelinci jenis ini memeiliki bulu dan penampilan yang menarik (seperti kelinci jenis flemish giant, rex, new zealand white, dan satin). 

Untuk kelinci konsumsi atau pedaging, daging dan kulitnya dapat dimanfaatkan. 

Biasanya kulit kelinci jenis ini dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan tangan, seperti tas, sepatu, sweater, jaket, syal, dompet dan sebagainya.

Adapun tahapan di dalam beternak kelinci, antara lain :

1. Kandang

Kandang merupakan salah satu syarat utama di dalam keberhasilan budidaya hewan ternak.

Termasuk budidaya kelinci karena kandang dapat menjadi media penularan berbagai penyakit jika kondisi kandang kurang diperhatikan.

Baik dari segi kebersihannya, lingkungan di sekitar kandang, maupun ukuran kandang. 

Jenis kandang kelinci terdiri dari kandang massal yang di dalamnya berisi lebih dari 2 ekor kelinci dan ada pula kandang individual yang satu kandang berisi 1 ekor kelinci. 

Untuk kandang induk, sebaiknya dibuat kandang individual agar mudah untuk mengetahui kelinci mana yang akan dikawinkan. 

Kandang bagi anak kelinci yang sudah dilepas sapihnya sebaiknya menggunakan jenis kandang massal agar lebih ekonomis karena tidak memakan banyak tempat. 

Kelinci hias sebaiknya dimandikan secara rutin dengan menggunakan sabun khusus agar keindahan kelinci tetap terjaga.

Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang kelinci antara lain yaitu sebagai berikut :

1. Pemilihan lokasi

Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum membuat kandang kelinci adalah lokasi kandang. 

Kandang sebaiknya ditempatkan di tempat yang jauh dari pemukiman penduduk. 

Adapun jarak minimal antara kandang dengnan pemukiman penduduk adalah 7 meter. 

Lokasi kandang sebainya dibuat di daerah pedesaan yang memiliki sumber pakan alami yang melimpah berupa rumput. 

Suhu yang baik untuk habitat kelinci adalah antara 15-25 derajat celcius. 

Selain itu, lokasi kandang pun harus berada di dekat sumber air bersih agar pemberian air minum dan membersihkan kotoran dapat dilakukan dengan mudah.

2. Ukuran Kandang

Adapun ukuran kandang merupakan hal yang penting di dalam ternak kelinci. 

Ukuran kandang yang akan dibuat sebaiknya tidak terlalu sempit karena jika kelinci di tempatkan dikandang yang sempit dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kecacatan atau terganggunya perkembangan dan pertumbuhannya. 

Adapun ukuran minimal untuk kandang kelinci jika ditempatkan seekor kelinci adalah lebar kandang 2 kali panjang kelinci dan panjang kandang 3 kali panjang kelinci dan tinggi kandang 3 setengah kali panjang kelinci.


3. Fentilasi Udara

Sebaiknya berikan fentilasi udara yang baik agar sirkulasi udara dapat berjalan baik. 

Hal ini akan membuat kelinci menjadi sehat dan segar.

4. Tempat Pembuangan Kotoran

Alangkah baiknya dibuatkan tempat untuk membuang kotoran kelinci sehingga kandang tetap dibersihkan dan terjaga kebersihannya. 

Hal ini akan membuat kelinci terhindar dari penyakit yang menyerang yang membuat kelinci menjadi sakit.

2. Memilih Bibit

Bibit kelinci haruslah tampak segar dan lincah, bulunya bersih, memiliki corak warna yang unik dan indah, serta tidak cacat dan berpenyakit. 

Bibit yang berkualitas otomatis bibit yang sehat.

Dengan bibit yang berkualitas, akan menghasilkan keturunan yang berkualitas dan harga jualnya pun akan tinggi. 

Kelinci yang akan dijadikan induk memiliki beberapa kriteria antara lain :

a. Induk Jantan

  1. Kelinci sudah mencapai umur 5 bulan
  2. Berbadan segar dan lincah
  3. Memiliki birahi yang tinggi
  4. Telinganya tegak
  5. Matanya bersih dan jernih
  6. Tidak berpenyakit
  7. Tidak cacat
b. Induk Betina
  1. Kelinci sudah berumur 5 bulan
  2. Telinganya tegak
  3. Tidak berpenyakit
  4. Tidak cacat
  5. Tubuhnya segar dan gemuk
  6. Memiliki 8 buah puting susu
  7. Memiliki bulu yang lebat yang berfungsi untuk pembuatan sarang

3. Pakan

Untuk mendapatkan pakan kelinci, tidaklah sulit karena pakan alami kelinci berasal dari rerumputan dan sayur-sayuran (wortel, kangkung, bayam, kacang-kacangan dan sebagainya) yang tersedia melimpah di alam, terutama di pedesaan. 


Selain pakan berupa rumput dan sayur-sayuran, kelinci juga perlu diberikan pakan tambahan berupa pelet kelinci yang sudah banyak dijual di toko hewan peliharaan. 

Atau dapat pula diberikan ampas tahu, bungkil kelapa, dan dedak. 

Jenis rumput yang biasa digunakan untuk pakan kelinci adalah rumput lapang, rumput gajah dan sebagainya.

4. Proses Reproduksi

Perbandingan perkawinan antara induk jantan dengan induk betina adalah 1 : 10. 

Artinya, 1 ekor induk kelinci jantan dapat dikawinkan dengan 10 induk betina. 

Proses perkawinan untuk kelinci dapat dilakukan dengan dua cara. 

Cara pertama, kelinci dikawinkan secara alami, yaitu dengan memasukkan seekor induk jantan dengan beberapa ekor induk betina sehingga induk jantan dapat dengan bebas memilih induk mana yang kan dikawininya. 

Cara ini tergolong kurang efektif karena anda tidak akan tahu induk betina mana yang telah dikawini. 

Cara kedua tergolong efektif, yaitu seekor induk betina dimasukkan ke dalam kandang induk jantan sehingga induk jantan langsung mengawini induk betina tersebut. 

Dengan cara ini, anda dapat dengan mudah mengetahui induk betina yang sudah dikawini dan dapat memperkirakan kapan waktu kelahiran anaknya. 


Biasanya kelinci akan bunting sekitar 2 minggu setelah kawin dan akan melahirkan sekitar 33 hari setelah bunting. 

Jika dalam 33 hari kelinci belum juga melahirkan maka sebaiknya disuntik dengan hormon yang berfungsi untuk merangsang proses melahirkan. 

Hormon yang dibutuhkan adalah oxytocin dengan takaran 0,1 cc/kg berat induk. Setelah disuntik, sekitar 4 menit biasanya kelinci akan melahirkan.

Induk kelinci dapat dikawinkan kembali sekitar 7-10 hari setelah induk melahirkan. 

Untuk menghasilkan jumlah anak yang lebih banyak, sebaiknya induk betina dikawinkan sekitar 40-45 hari setelah induk melahirkan.

5. Panen

Untuk kelinci konsumsi, mulai dapat dipanen dan siap dikonsumsi ketika telah berumur 3-12 bulan, sedangkan untuk kelinci hias, mulai dipanen setelah berumur 1-12 bulan.