Jenis-jenis Koi dan Cara Budidaya Ikan Koi Lengkap Bagi Pemula

Tak dapat dipungkiri, ikan koi telah menyedot banyak perhatian para pecinta ikan hias di Indonesia.

Menurut survey majalah ikan hias Indonesia tahun 2010, ikan koi menduduki peringkat teratas dalam kategori ikan yang paling digemari, dengan 15% responden.

Ikan koi memiliki warna yang menarik, elegan dan dapat dipelihara di akuarium maupun di kolam. 

Meski demikian, ikan ini lebih menarik jika dilihat dari sisi atas dibandingkan dari samping sehingga lebih banyak dipelihara di kolam. 

Ikan yang sudah besar akan terlihat indah, menarik, dan dapat mengenal seseorang yang datang untuk memberinya makan.

Ikan koi termasuk ikan yang dapat berumur panjang. 

Menurut catatan yang pernah ada, ikan koi tertua berumur sekitar 225 tahun, milik seseorang petinggi kerajaan di Jepang. 

Ikan koi yang berkualitas memang memiliki sertifikat dan silsilah yang didokumentasikan. 

Itulah alasan ikan koi begitu mendapat hati di Jepang. 

Bahkan semua nama galur atau strain koi diberi nama Jepang.

Ikan koi sebenarnya adalah ikan mas (Cyprinus carpio) yang dikawin silangkan antar varietas  dan terjadi mutasi sehingga menghasilkan berbagai strain dan varian seperti sekarang ini. 

Ikan yang aslinya berasal dari Eropa Tengah dan Asia ini diimpor ke Jepang sekitar 800 tahun yang lalu.

Para ilmuwan sekarang sependapat bahwa terdapat 2 subjenis ikan karper, yaitu yang berasal dari Western Eurasia (Eropa Tengah), yaitu Cyprynus carpio carpio dan dari Asia Timur , yaitu Cyprynus carpio haematopterus

Berdasarkan studi DNA, ternyata ikan koi berasal dari subjenis dari Asia Timur. 

Jenis Ikan Koi

Berikut ini akan dijelaskan beberapa strain ikan koi antara lain :

1. Kohaku

Kohaku adalah ikan koi yang berwarna dasar putih dengan blog warna merah diatasnya. 

Kohaku sendiri berarti merah dan putih. 

Jenis ini adalah varietas koi pertama yang terkenal di Jepang pada akhir abad ke 19.

2. Taisho Sanke

Thaiso sanke mirip dengan kohaku, kecuali penambahan marking hitam ditubuhnya. 

Ikan ini pertama kali dibudidayakan oleh Gonzo Hiroi tahun 1914 di Amerika.

3. Showa Sanshoku

Showa sanshoku sering juga disebut sebagai Showa sanke. 

Ikan ini mempunyai warna dasar hitam dengan marking merah dan putih. 

Ikan ini diciptakan tahun 1927 saat kekaisaran Showa. 

Di Amerika ikan ini sering di sebut sebagai Showa. 

Bila warna putihnya lebih dominan maka di sebut sebagai Sanke.

4. Tancho

Tahnco adalah ikan koi yang mempunyai warna biru cerah, tetapi kadang warnanya kekuningan atau biru kehijauan.

5. Utsurimono

Utsurimono adalah ikan koi dengan warna dasar hitam dan terdapat warna lain seperti kuning, putih dan merah. 

Warna merah dan putih disebut Hi utsuri dan shiro utsuri.

Baca Juga Disini : Cara Budidaya Ikan Sepat Untuk Pemula

Macam Jenis Ikan Betta/Cupang dan Cara Budidaya Lengkap 

Cara Budidaya Ikan Sepat Mutiara Bagi Pemula Lengkap

6. Bekko 

Bekko adalah ikan koi dengan warna dasarnya putih maka disebut Shiro utsuri.

7. Goshiki

Goshiki adalah ikan koi dengan jenis yang mempunyai warna dasar gelap dengan marking merah.

8. Shusui

Shusui adalah jenis ikan koi hasil perkawinan silang antara asagi dengan ikan koi Jerman "mirror carp". 

Ikan ini diciptakan oleh Yhosigoro Akiyama tahun 1910. 

Ikan ini mempunyai sisik, kecuali sisik punggung yang besar dan memanjang dari kepala sampai ekor.

9. Ginrin

Ginrin adalah jenis koi yang mempunyai sisik mengkilap keemasan. 

Hampir semua jenis koi yang mempunyai sisik mengkilap disebut Ginrin. 

Sebagai contoh jenis kohaku yang memiliki sisik mengkilap disebut sebagai ginrin kohaku.

10. Ogon

Ogon adalah ikan koi yang mengkilap tetapi terdiri atas satu warna saja sehingga warna apapun yang mengkilap disebut ogon. 

Varietas ini diciptakan oleh Sawata Aoki tahun 1921.

11. Ochiba

Ochiba adalah ikan koi yang mempunyai warna biru muda, abu-abu dengan corak kuning.

12. Koromo

Koromo adalah varian ikan koi yang diciptakan tahun 1950 dengan menyilangkan antara asagi dan kohaku.

13. Hikari

Hikari adalah ikan koi yang memiliki marking metalik.

14. Kinginrin

Kinryu adalah ikan koi dengan kombinasi hitam dan perak keemasan. 

Ikan ini dikembangkan oleh Seiki igarashi di kota Ojiya. 

Setidaknya terdapat 6 varietas ikan dari Kin-kikokuryu.

15. Doitsu

Doitsu adalah jenis koi yang dikembangkan oleh peternak di Jerman.

16. Kawarimono

Kawarimono adalah semua jenis koi yang tidak masuk dalam kategori apa pun.

Membedakan Jantan dan Betina

Ikan jantan dan betina dapat dibedakan menjelang matang kelamin, yaitu saat berumur 1,5-3 tahun.

Pada ikan jantan terdapat spot atau sejumlah benjolan kecil pada sirip dada dan tutup insang yang akan terasa saat diraba dengan tangan. 

Pada betina ada kemungkinan tidak ada. Jika adapun tidak sebanyak jantan. 

Selain itu, ikan betina yang matang kelamin mempunyai perut yang lebih gendut dibanding jantan yang lebih ramping.

Persiapan Induk

Pilihlah strain induk yang mempunyai galur yang sama, seperti kohaku dengan kohaku karena anakannya pasti jelas. 

Namun jika ingin bereksperimen, Anda dapat menyilangkan antar galur, misalnya ogon dengan kohaku.

Kualitas koi sangat beragam, mulai dari KW-1 sampai KW-3. Istilah lapangan untuk menyebut KW-! sebagai kualitas super, KW-2 untuk yang lumayan baik, dan KW-3 adalah sisa dari hasil sortiran setelah dipilih berdasarkan kualitas.

Kualitas super biasanya hanya dihasilkan dari indukan yang super. dari hasil perkawinan itupun masih menyisakan kualitas yang jelek maka dapat dibayangkan jika kedua indukannya berkualitas buruk.

Koi berkualitas baik memiliki harga jual yang tinggi. 

Apalagi jika pernah memenangkan beberapa kontes ikan koi yang digelar. 

Kriteria ikan koi yang baik biasanya didasarkan pada bentuk tubuh yang proporsional, sehat, tidak cacat fisik, gerakan ikan lincah, warna tubuhnya terang dan cemerlang, serta gradasi atau perubahan warnanya sangat jelas.

Sebagai contoh pada kohaku. 

Warna putihnya ditempel warna merah dengan perubahan warna yang sangat jelas atau tidak bergradasi antara merah dan putih, serta benar-benar tidak ada warna lain yang ikut menempel ditubuh ikan koi tersebut.

Pilihlah indukan yang berumur 1,5-3 tahun atau minimal telah mencapai bobot sekitar 1,5 kg. 

Ikan betina yang siap dipijahkan biasanya memiliki perut yang gemuk dan bila diurut terasa lembek. 

Jika dilakukan kanulasi (mengambil telur menggunakan selang yang disedot dengan mulut secara pelan -pelan) akan tersedot beberapa telur di ujung selang.

Selang waktu dari pemijahan pertama ke pemijahan selanjutnya pada induk betina antara 2-3 bulan, tergantung pakan yang diberikan dan kualitas gen indukan. 

Sedangkan pada ikan jantan lebih cepat, yaitu 1-2 bulan.

Indukan koi akan produktif memijah setelah berat tubuhnya mencapai 2-4 kg.

Persiapan Bak Pemijahan

Ikan yang akan diambil sebagai indukan harus dibesarkan terlebih dahulu di bak pembesaran. 

Bak yang digunakan dapat berupa akuarium, kolam semen, maupun kolam tanah dengan aliran yang deras. 

Di beberapa desa yang masyarakatnya banyak membudidayakan ikan seperti Tulungagung, Kediri, Blitar dan Malang, Jawa Timur sudah biasa memelihara ikan diantara tanaman padi di sawah atau biasa disebut minapadi.

Cara yang paling baik tergantung pada kemampuan peternak dalam menyediakan lahan. 

Ikan yang dipelihara di kolam deras dengan air yang megalir 24 jam tentu pertumbuhannya akan lebih baik, namun mudah terserang penyakit jika satu kampung terkena wabah penyakit seperti kasus KHV (Koi Herves Virus) yang sempat menghancurkan budidaya ikan koi di Indonesia.

Kolam semen dengan sistem resirkulasi lebih mudah dikontrol bila ada gejala wabah penyakit. 

Kelemahannya ada pada biaya listrik dan pompa yang tentu lebih banyak dibandingkan menggunakan kolam tanah. 

Kualitas hasil anakan yang terbaik tergantung indukan, bukan tipe kolam. 

Tipe kolam hanya ditentukan oleh keahlian masing-masing peternak dalam melakukan pengaturan.

Tidak seperti kolam, penggunaan akuarium kurang leluasa karena satu indukan membutuhkan setidaknya 1 meter kubik air sehingga tidak ideal membesarkan koi di akuarium. 

Penggunaan akuarium sebatas untuk memilih kualitas indukan dan membesarkan ikan dari ukuran benih sampai berumur beberapa bulan sebelum dipindah di bak yang lebih luas.

Setelah induk dipilih maka idealnya dilakukan pembesaran ikan menjelang memijahkan di kolam semen berukuran 3x6x1,2 meter dengan kepadatan sekitar 5 kg/meter kubik atau disesuaikan dengan jumlah induk dan ketersediaan lahan.

Pakan

Ikan koi termasuk ikan omnivora dengan kecendrungan herbivora sehingga persentase protein tidak sebanyak pelet untuk ikan karnivora. 

Ikan herbivora biasanya mengkonsumsi protein sekitar 30% dalam dietnya. 

Saat ini banyak dijual pakan ikan koi di pasaran. 

Untuk menentukan pakan terbaik tergantung pada pengalaman masing-masing peternak.

Pemberian pakan biasanya dilakukan 3 kali sehari. 

Untuk menggenjot fase memijah dapat ditambahkan vitamin E ke dalam pakan.

Kualitas Air

Ikan koi sangat sensitif terhadap kualitas air yang digunakan. 

Mereka membutuhkan suhu yang optimal untuk tumbuh. 

Ikan ini mempunyai toleransi dan adaptasi yang relatif baik.

Tetapi faktor cuaca yang drastis bisa mengakibatkan ikan mudah terserang penyakit. 

Pada musim panas, sebaiknya air tidak mengalami kenaikan suhu yang drastis. 

Sedangkan di musim hujan, kenaikan suhu tidak boleh melebihi 5 serajat celcius.

Proses Pemijahan Secara Alami

Sediakan bak pemijahan, baik kolam semen maupun kolam tanah berukuran 3 x 5 x 1 meter. 

Ukuran kolam ini dapat diisi 3 hapa (karamba) yang dibuat dari nilon lembut berukuran 1 x 1 x 1 meter. 

Masukkan pula kakaban atau ijuk peletak telur (spawning mob) di dalam masing-masing hapa.

Pilihlah induk yang sudah matang telurnya maupun matang sperma. 

Masukkan dalam hapa 1 induk jantan dan 1 induk betina yang berbobot masing-masing sekitar 4 kg.

Jika pada pagi harinya telur sudah berserakan diatas kakaban, pindah kedua induk ke kolam lain dengan memisahkan induk jantan dan betina. 

Jika setelah 2-3 hari induk tetap tidak mengeluarkan telur, berarti memang tidak mau memijah sehingga keduanya harus dikembalikan di kolam lain untuk menjalani proses pemijahan berikutnya.

Kakaban yang sudah penuh dengan telur dibiarkan selama 2-3 hari di dalam hapa. 

Bila ikan sudah menetas dan mulai berenang, kakaban dapat diambil dan biarkan anak-anak ikan tetap disana untuk 2-3 hari. 

Setelah itu mulai disiapkan kolam pendederan atau kolam pembesaran ikan.

Metode Kawin Suntik

Metode kawin suntik adalah mengawinkan ikan dengan cara disuntik untuk memacu ikan agar dapat segera memijah.

Hipofisa adalah kelenjar yang terdapat di bagian tengah kepala ikan mas dan berbenttuk bulat sebesar biji kedelai pada ikan yang berukuran sekitar 1 kg.

Dalam kawin suntik ikan koi diigunakan dosiis sekitar 1-1,5, artinya 1 kg ikan yang disuntik menggunakan 1-1,5 kg ikan donor. 

Untuk ikan donor biasaya menggunakan jenis yang sama dan sudah matang kelamin.

Hipofisa dihancurkan dengan mortar dan diberi air steril 1 ml, kemudian disuntikkan ke punggung ikan. 

Penyuntikan dilakukan 1-2 kali. 

Sekali di pagi hari, dan ulangi lagi menjelang sore bila belum ada tanda-tanda ikan akan memijah. 

Biasanya ikan akan memijah di malam hari.

Setelah induk ikan disuntik, masukkan keduanya ke dalam sebuah hapa. 

Selang 6-7 jam setelah penyuntikan, ikan akan memijah dan mengeluarkan telur. 

Proses berikutnya sama dengan memijah secara alami.

Pembesaran Benih

Pembesaran benih dapat dilakukan di manapun, baik di kolam semen maupun di kolam tanah. 

Meski demikian, pertumbuhan ikan di kolam tanah lebih cepat dibandingkan ikan yang dipelihara di kolam semen karena populasi plankton (makanan benih) sangat melimpah di kolam taah yang dipupuk.

Pembesaran benih dapat dilakukan di kolam tanah dengan luas 500-1000 meter persegi. 

Kolam harus dikeringkan terlebih dahulu setidaknya 3 hari untuk menghindari bibit penyakit maupun hama berupa ikan lain yang sduha ada di kolam.

Selanjutnya dapat dilakukan pemupukan dengan kapur (yang biasanya digunakan sebagai bahan bangunan) 100-250 gram/meter persegi untuk kolam baru dan 10 gram/meter persegi untuk kolam lama. 

Kotoran atam 25 gram/meter persegi, Urea 2 gram/meter persegi, dan TSP 5 gram/meter persegi. 

Bila dikolam sebelumnya sudah banyak lumut, sebaiknya tidak diberikan urea karena akan  meledak populasinya. 

Penggunaan pupuk dikolam bertujuan untuk menaikkan populasi plankton yang merupakan makanan ikan benih.

Setelah pupuk rata, alirkan air setinggi 40-50 cm selama 5-7 hari. 

Pada hari ke-8, benih dapat dimasukkan ke kolam. 

Padat tebar benih ikan koi sekitar 1000 ekor per meter persegi. 

Benih dapat mulai dipanen setelah 15 hari dan mulai disortir berdasarkan kualitas. 

Pembesaran selanjutnya dilakukan dengan menggunakan tingkat kepadatan menjadi 500 benih permeter kubik.

Setelah 1 bulan, tingkat kepadatan diturunkan lagi mengingat ukuran tubuh ikan sudah bertambah panjang sekitar 8-12 cm. 

Semua ikan dari berbagai kualitas laku dijula di pasar. 

Ikan ini juga dapat dijual dalam berbagai ukuran, kualitas, dan varian atau strain.

Fase Kritis

Bila tidak ada cauca ekstrim atau wabah penyakit seperti KHV (Koi Herves Virus), budidaya ikan ini relatif mudah. 

Kualitas anakan sangat tergantung kualitas indukan.

Peluang Pasar

Popularitas ikan koi mampu merambah hampir seluruh lapisan masyarakat. 

Harga jualnya di pasaran pun cukup beragam, mulai dari yang termurah seharga sabun mandi hingga yang berharga milyaran rupiah.

Peluang budidaya ikan koi sangat menjanjikan. 

Bedasarkan survey, ikan koi menempati urutan pertama sebagai ikan hias yang paling digemari penduduk di Indonesia, dengan angka sekitar 15%. 

Semua kelas peternak dapat bermain dalam budidaya ikan ini berdasarkan massing-masing kelas dan strata.

Baca Juga Disini : 8 Tahap Cara Budidaya Ikan Komet Mudah dan Lengkap

Jenis-jenis Koi dan Cara Budidaya Ikan Koi Lengkap Bagi Pemula

12 Cara budidaya Arwana Asia Lengkap Bagi Pemula