Perbedaan Antara Walet, Seriti dan Seriti Kembang


Hingga saat ini di pasaran sudah banyak buku yang beredar dan hampir semuanya menjelaskan tentang walet dan seriti. Namun, penjelasan tentang perbedaan dan persamaan keduanya belum banyak terungkap. Apalagi dengan hasil temuan tentang kegunaan seriti kembang sebagai batu loncatan pembudidayaan walet menyebabkan perlu adanya pembahasan mengenai persamaan dan perbedaan ketiga jenis burung tersebut. tentu saja pembahasan tersebut sangat erat kaitannya dengan penetasan telur walet. Selain itu, juga disinggungkan mengenai jenis dari ketiga burung tersebut.

1. Walet

Sebagian besar orang menyebut walet dengan lawet atau orang Cina menyebutnya dengan Yan O. Panjang tubuh dari ekor sampai paruh sekitar 12 cm. Bulunya berwarna cokelat muda. Suaranya mencicit sangat tinggi dan terkadang apabila terbang di sekitar atau dalam gedung selalu mengeluarkan bunyi tek...tek...tek.... Mata gelap cokelat, kaki hitam, dan paruh tidak berkuku. Saat terbang, gerakannya gesit dengan sayap melengkung seperti bulan sabit.

a. Jenis Walet

Di Indonesia dikenal ada dua jenis walet, yaitu walet putih dan walet hitam.

1. Walet Putih

Walet putih (Collocalia fuciphagus) banyak terdapat di Asia Tenggara, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali. Disebut walet putih karena sarang yang dihasilkan berwarna putih. Sarang ini terbuat dari air liur yang keluar dari kelenjar saliva. Liur diproduksi bila suasana sudah mulai gelap, tenang dan nyaman. Suasana inilah yang diciptakan pada setiap gedung walet. Sarang walet ini berharga mahal.

2. Walet Hitam

Walet hitam (Collocalia maxima) hampir sama dengan walet putih. Populasi walet ini banyak dijumpai di gua pedalaman Kalimantan dan Sumatera. Namun, belakangan ini populasinya di pedalaman Kalimantan semakin menyusut karena trejadinya urbanisasi walet ke kota-kota. Terbukti saat ini walet hitam berkembang cukup pesat di gedung-gedung perkotaan. Ini trejadi karena walet merasa terancam di pedalaman akibat pemetikan sarang di gua-gua yang tidak terkoordinasi dengan baik. Di sebut walet hitam karena sarangnya berwarna cokelat kehitamna. Sarangnya dibangun dengan campuran bulunya.

B. Keistimewaan Walet

Agar penetasan telur walet berlangsung baik, perlu diketahui keistimewaannya. Sedikitnya ada lima keistimewaan walet, yaitu liurnya istimewa dan mahal, sayap kuat, kawin secara terbang, bersih, serta tidak mau dikurung.

a. Liurnya istimewa dan mahal

Sarang walet trebuat dari liurnya. Sejak abad ke-14 sarang ini sudah dikenal sebagai makanan istimewa dan favorit di zaman kekaisaran Ming karena memiliki cita rasa yang khas dan diyakini berefek pada kesehatan tubuh.

b. Sayap kuat

Walet termasuk hewan berkaki lemah. kaki ini digunakan hanya sekadar untuk menempelkan tubuhnya ke sirip tempat bersarang. Namun, justru kekuatan walet terdapat pada sayap. Dengan sayap yang kuat, walet dapat trebang dalam radius puluhan kilometer tanpa henti saat mencari makanan. Ciri kekuatan sayap ini ditunjukkan oleh bentuknya yang ramping, panjang dan melengkung ke belakang.

c. Kawin saat terbang

Perilaku kawinnya sangatlah unik dan khas, yaitu dilakukan saat terbang pada siang hari dan dilanjutkannya saat menempel di strip pada malam hari. Proses kawin terbang ini didahului dengan kejar-kejara sambil mengeluarkan bunyi. Selanjutnya betina yang ada di depan jantan membalikkan tubuhnya dengan posisi terlentang. Posisi ini memudahkan organ kelamin jantan ditempelkan pada organ kelamin betina. Proses kawin terbang berlangsung sangat cepat dan berulang-ulang hingga tiga kali.

d. Senang bersih

Walet termasuk burung penjaga kebersihan sarang dari kotoran. di sarang, tidak pernah dijumpai kotoran burung. Secara naluri, sejak baru menetas pun piyik akan mundur ke bibir sarang untuk membuang kotoran, lalu kembali ke tengah sarang.

e. Tidak dapat dikurung

Walet tidak dapat dipaksa untuk dipelihara di tempat terkurung. Meskipun gedung pemelihaarn walet cukp luas, tetapi walet tetap tidak dapat bertahan hidup. Hanya dalam waktu 5-6 hari setelah dikurung, walet akan mati. Ada beberapa sebab walet dapat mati, yaitu sebagai berikut :

1. cara makan walet tidak dapat diubah dari menyambar ke mematuk. Padahal, serangga yang tersedia di dalam gedung lebih banyak menempel di dinding gedung. Kalupun seranggga dapat terbang karena ada cahaya lampu, kebutuhan makan setiap burung walet sangat banyak, yaitu 1.000 - 1.500 ekor/hari.

2. Kekuatan walet bukan pada kaki, melainkan pada sayap. Dalam kondisi dikurung, walet akan semakin sering bertengger sehingga energinya akan cepat habis.

B. Seriti

Burung ini juga disebut sriti, sriwiti dan sendari. Sementara orang Cina menyebutnya Cho-yen. Panjang tubuh dari ekor hingga paruh sekitar 10 cm. Bulunya hitam dengan dada putih. suara mencicit dengan mengeluarkan bunyi cret...crett... Matanya berwarna gelap dengan paruh berkuku. Cara perkawinannya berlangsung di udara saat terbang. Ia pun tergolong burung dengan kekuatan berada di sayapnya. dari faktor kebersihan, seriti membuang kotoran tidak di dalam sarangnya.


1. Jenis seriti

Di Indonesia, sedikitnya ada dua jenis burung seriti, yaitu seriti rumput dan seriti lumut.

a. Seriti Rumput

Seriti rumput (Collocalia linchi) membangun sarangnya dari rajutan rerumputan, daaun pinus, atau cemara dengan menggunakan perekat air liurnya. Terkadang sarangnya bercamur tali rafia. Penyebabnya karena sebagai daerah penghasil durian, petani sering mengamankan buah saat menjelang musim durian dengan ikatan tali rafia. Bentangan tali ini menarik perhatian seriti sehingga potongannya diambil dan digunakan sebagai bahan sarang. Bila musim durian selesai dan bentangan tali rafia sudah dilepas, seriti akan mencari bahan sarang dari dedaunan. Burung ini sering didapati bersarang di rumah penduduk, di bawah jembatan atau di tempat sejuk lainnya. 

b. Seriti Lumut

Nama seriti lumut (Collocalia vanikorensis) diberikan karena saranya terbuat dari lumut bercampur air liur. Ciri fisiknya tidak jauh berbeda dengan seriti rumput. Perbedaannya hanya pada sarang dan tempatnya bersarang. Seriti lumut lebih menyukai gua untuk bersarang. sarang burung ini banyak dijumpai di gua-gua pedalaman Pangkalan Buun, Kalimantan Tengah. Daerah Parakan Wonosobo, dan Temanggung (Jawa Tengah) juga dapat dijumpai sarang seriti lumut di gua-gua tengah hutan . Warna sarang yang masih baru tampak hijau, sedangkan yang sudah agak lama cokelat kehitaman. Sarang lumut kering berwarna hitam, mirip bakau kering.

2. Keistimewaan seriti

Sedikitnya ada 3 keistimewaan burung seriti yaitu sarangnya laku, adaptif dan penjaga populasi.

a. Sarangnya laku

Seperti halnya walet, sarang seriti pun laku untuk dijual di pasaran walaupun terpaut sangat jauh karena sarangnya termasuk komersial.

b. Adaptif

Seriti mudah beradaptasi dengan lingkungan dan tidak seliar walet. Terbukti seriti berani membangun sarag di tempat yang ramai dengan aktifitas manusia seperti ruang perkantoran, toko, gudang, masjid atau rumah penduduk.

c. Penjaga populasi

Dalam program putar telur, keberadaan seriti di dalam gedung walet tetap hharus diperhitungkan. Ini tentu untuk menjaga keberlangsungan budidaya walet. oleh karena sifat agresif, sensitif, dan keliaran walet, dapat saja koloni walet di dalam gedung berpindah tempat. Namun, dengan menjaga populasi seriti, berpindahnya walet dapat dihindari.