Cara Cepat Membuat Tanaman Buah Cepat dan Rajin Berbuah

Jika tanaman buah yang kita miliki sudah sehat dan cukup umur, mungkin sudah saatnya untuk berbunga dan berbuah. 

Namun, adakalanya tanaman buah yang kita rawat tidak kunjung berbuah walaupun sudah dirawat sedemikian rupa.


A. Perlakuan Stres Air

Perlakuan stres air telah banyak direkomendasikan oleh penghobi tanaman buah. 

Setelah stres air dilakukan, biasanya tanaman hanya membutuhkan waktu 1-2 minggu untuk mengeluarkan bunga, asalkan tanaman sudah dalam fase generatif yang ditandai dengan tidak munculnya tunas muda.

Stres air dilakukan dengan cara menghentikan penyiraman hingga tanaman layu. 

Setelah itu segera lakukan penyiraman hingga bunga muncul bersamaan dengan tumbuhnya daun baru. 

Penghentian penyiraman biasanya dilakukan selama 3-7 hari tergantung pada cuaca dan jenis tanamannya. Setelah itu, pastikan tanaman yang telah muncul bunga selalu disiram kembali.

B. Pemangkasan untuk merangsang pembungaan 

Selain pemangkasan untuk pemeliharaan tanaman buah, ada pula pemangkasan berat untuk merangsang munculnya bunga. 

Pemangkasan tersebut dapat dilakukan dengan cara memangkas batang utama dan cabang sekunder di ketinggian tertentu. Batang utama dipertahankan hanya memiliki panjang 75-100 cm. 

Cabang primer dan sekunder dipelihara sepanjang 30-50 cm. 

Sementara itu, hasil pemangkasan cabang sekunder umumnya dapat memicu munculnya bakal bunga.

Waktu pemangkasan yang paling ideal dilakukan menjelang akhir musim hujan. 

Pasalnya, saat musim hujan, tanaman sedang aktif mengalami pertumbuhan. 

Sebaliknya pemangkasan yang dilakukan saat musim kemarau dapat menyebabkan tanaman menjadi stres dan meranggas. 


Pemangkasan daun yang terlalu rindang dan sling bertumpuk dapat membantu proses fotosintesis untuk daun yang berada di bagian bawah. 

Pasalnya, hasil fotosintesis daun bagian bawah biasanya memiliki efek untuk pembentukan bunga dan buah. Karena itu, jangan segan untuk memangkas daun bagian atas.


C. Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT)

Perangsangan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan salah satu upaya mempercepat tanaman buah untuk segera berbuah. 

Dalam jaringan tanaman, ZPT berfungsi untuk mengatur proses fisiologi serta mengatur pertumbuhan akar, batang dan daun. 

Beberapa pengatur tumbuh yang terdapat pada tanaman diantaranya auksin, sitokinin, giberelin, dan etilen.

Peningkatan kadar auksin dapat menjadikan tanaman terus aktif membelah secara vegetatif. Sebaliknya, kadar auksin dan guberelin yang rendah dapat menjadi pemicu munculnya bunga.

D. Penggantian Media dan repotting

Kegiatan repotting dilakukan dengan mengganti media tanam yang lama dengan media tanam yang baru. Penggantian media tanam dapat memacu munculnya bakal bunga. 

Tanaman buah yang sudah berumur dewasa, tetapi belum berbunga, dapat disebabkan oleh kurangnya asupan hara dari media tanam. 

Harapannya, penggantian media tanam bermanfaat untuk tanaman mendapatkan kembali hara yang cukup untuk pembentukan bunga.

Perlakuan repotting biasanya disertai dengan pemangkasan akar dan penggantian pot ke ukuran yang lebih besar. 

Pemangkasan akar dianggap cukup efektif untuk merangsang pembungaan dan meregenerasi akar agar lebih efektif dalam penyerapan unsur hara sehingga merangsang pertumbuhan bunga.

E. Pelukaan

Pelukaan merupakan salah satu teknik lama yang kerap diterapkan untuk merangsang pembungaan agar menghasilkan buah. 

Pelukaan di bagian batang bertujuan untuk menghambat arus karbohidrat dari daun sehingga hanya terkumpul di sekitar titik pembungaan.


Kegiatan pelukaan sebaiknya hanya dilakukan pada tanaman buah yang pertumbuhannya terhambat.

Misalnya, tanaman yang sudah memasuki fase generatif, tetapi belum juga berbunga. 

Pelukaan dapat dilakukan dengan mencacah batang, mengerok kulit batang, membuat cincin keratan dan mencekik batang dewasa. 

Namun, perlu diingat, jangan melakukan pelukaan pada tanaman muda, karena efeknya tanaman tidak akan tumbuh dengan baik nantinya.