Hama dan Penyakit Ikan Nila

Penyakit pada ikan nila dapat dibagi menjadi penyakit yang disebabkan oleh parasit dan penyakit yang disebabkan mikro organisme bukan parasit. 

Penyakit juga dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan luar, seperti cuaca buruk, kolam yang tidak cocok dan tidak memenuhi ketentuan untuk tinggal, serta penyakit yang disebabkan gangguan dari mikro organisme seperti bakteri, parasit, virus, dan lainnya.

Akan tetapi, ikan nila jarang terserang penyakit yang disebabkan oleh bakteri. 

Penyakit pada ikan nila biasanya disebabkan karena kekurangan pakan, kekeringan, atau dimakan oleh ikan buas. 

Jadi, agar ikan nila peliharaan tetap sehat, usahakan jangan kekurangan pakan dan kondisi kolam pemeliharaan dijaga agar airnya mengalir dengan lancar.


HAMA

Hama yang menyerang ikan nila lebih banyak berupa mikro organisme yang menempel, serta hewan tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan. 

Hama yang sering menyerang antara lain, berang-berang, burung, musang air, ular, ikan liar, kepiting,biawak, dan lainnya.

Apabila jumlah ikan yang dipelihara sedikit, pengontrolan dapat dilakukan dengan mudah, sehingga kedatangan hama dapat segera diketahui.

Disamping itu, sumber air yang berasal dari sumur, kecil kemungkinan membawa penyakit dari luar, kecuali bibit penyakit terbawa melalui benih yang ditebarkan.

Hama lainnya adalah bebeasan atau Notonecta. Hama ini berbahaya bagi benih karena sengatannya. 

Pengendaliannya dengan menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc per 100 meter persegi. Ucrit atau Larva cybister

Hama ini berbahaya karena menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Hama ini sulit diberantas, maka dengan mencegahnya, hindari bahan organik menumpuk disekitar kolam.

PENYAKIT

1. Penyakit Nonparasit

Penyebab penyakit nonparasit adalah faktor kimia dan fisik, makanan, stress, kepadatan ikan, dan kelainan lainnya.


Faktor kimia dan fisik adalah
  • Peubahan salinitas air secara mendadak.
  • pH yang terlalu rendah (air asam), dan pH yang terlalu tinggi (air basa atau alkalis).
  • Kekurangan oksigen dalam air.
  • Zat beracun, pestisida (insektisida, herbisida, dan sebagainya).
  • Perubahan suhu air yang mendadak.
  • Kerusakan mekanis atau luka-luka.
  • Perairan terkena polusi.

Makanan yang tidak baik
  • Kekurangan vitamin dan komposisi gizi yang buruk.
  • Bahan makanan yang busuk dan mengandung kuman-kuman.

Bentuk fisik dan kelainan-kelainan tubuh yang disebabkan oleh keturunan.




Stres
  • Stres pada ikan berkaitan dengan timbulnya penyakit pada ikan. Stres merupakan suatu rangsangan yang menaikkan batas keseimbangan psikologi dalam diri ikan terhadap lingkungan.

  • Stres pada ikan diakibatkan perubahan lingkungan dan akibat kesalahan perlakuan, misalnya akibat pengangkutan atau transportasi ikan, penempatan ikan ke dalam jaring apung, dari tempat pengangkutan mengalami shock.
  • Sehingga ikan tidak mau makan, dan mengalami pelemahan daya tahan terhadap penyakit.

Kepadatan ikan 
  • Kepadatan ikan yang melebihi daya dukung perairan (carrying Capacity) akan menimbulkan tingginya persaingan antar ikan, oksigen terlarut menjadi rendah, sisa metabolisme 
  • Seperti amonia akan meningkat sehingga dapat menimbulkan stres dan merupakan penyebab timbulnya serangan penyakit.

Adapun penyakit yang menyerang organ dalam ikan menyebabkan perut ikan membengkak dengan sisik-sisik ikan berdiri (penyakit dropsy).

Sebaliknya, bisa juga perut ikan menjadi sangat kurus. Pada kotoran ikan terdapat darah, yang menandakan adanya radang usus. 

Penyakit pada gelembung renang sehingga ikan berenang terjungkir balik karena terganggu keseimbangan badannya.

Ikan yang terserang penyakit kulit, warna kulitnya menjadi pucat dan tampak berlendir. 

Tanda ini terlihat jelas pada ikan yang berwarna gelap. Penyakit yang disebabkan jamur menimbulkan bercak-bercak warna kelabu, putih atau kehitaman-kehitaman pada kulit ikan. 

Ikan yang terserang penyakit kulit kadang menggosokkan badannya pada suatu benda di dalam  air.


Penyakit insang menyebabkan ikan terlihat sulit bernafas. Tutup ikan mengembang dan lembaran insang pucat. 

Pada lembaran insang terlihat bintik merah yang disebabkan pendarahan kecil atau peradangan. 

Jika terdapat bintik putih pada insang.

Hal ini disebabkan parasit kecil yang menempel pada tempat tersebut.

2. Penyakit Parasit (Patogen)

Parasit diartikan sebagai organisme yang hidup dan menghisap makanan dari organisme yang ditempelnya. 

Parasit ini berkembang biak dan menyebabkan infeksi. Parasit ikan biasanya berukuran lebih kecil daripada ikan inangnya. 

Penyebab penyakit ini diantaranya adalah Crustacea atau udang renik, protozoa, jamur, bakteri dan virus.